Red Wine untuk penderita Kolestrol

Setiap jenis minuman, makanan, obat pasti punya khasiat. Menjadi tidak berkhasiat, bahkan berdampak negatif, semata karena ulah penggunanya. Dikonsumsi berlebihan atau diolah secara tidak wajar, misalnya. Itu berlaku pula pada wine. Khususnya red wine.
Ya, secara medis, wine ternyata juga berkhasiat bagi tubuh manusia. Wine mengandung efek antioksidan dan efek positif lainnya bagi tubuh manusia. Syarat untuk memperoleh khasiat wine simpel saja: jangan menenggaknya terus menerus, apalagi dalam jumlah banyak.
Satu sloki red wine yang dikonsumsi secara teratur sudah cukup untuk membantu menyehatkan tubuh. Satu sloki red wine sudah cukup ampuh untuk menurunkan kolesterol dalam darah sehingga bisa mengurangi penyumbatan pembuluh darah dan serangan jantung.
Penellitian Robert M. Russel dari Jean Mayer USDA Human Nutrition Research Center on Aging, Tufts University, Boston, AS, mengungkapkan bahwa di dalam minuman red wine terdapat komponen yang disebut fenol. Khasiatnya: mengikis kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh. Dalam red wine juga terkandung zat tannin. Zat yang juga ada dalam teh ini berfungsi sebagai oksidan. Tannin, bahkan, mampu menetralisir gigitan ular selain bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung. Syaratnya sama: sebulan tak boleh lebih dari setengah botol red wine. "Ini khusus red wine, ya," ungkap dr Esther dari BNN. Menurutnya, tidak semua wine bisa disamaratakan. Sebab, ada jenis wine yang kandungan alkoholnya berbeda meski tubuh manusia membutuhkan alokohol dalam takaran tertentu. Kadar alkohol dalam tubuh seseorang bersifat relatif. Takarannya dipengaruhi ukuran tubuh, lemak dalam tubuh, dan jenis kelamin. Biasanya, standar yang dipakai adalah tidak lebih dari 0,5%.
Dr Ali Khomsan, ahli pangan dan gizi dari Institut Pertanian Bogor, sependapat dengan hasil riset Russel. Ia mencontohkan orang Prancis yang rata-rata jauh dari risiko penyakit jantung karena mereka teratur mengkonsumsi red wine. Jika LDL bisa dicegah, bakteri jahat ini tidak akan kuat menempel di dalam pembuluh darah. Dengan begitu, pembuluh darah senantiasa dalam kondisi normal. Dan, itu berperan penting dalam mencegah penyakit jantung. 
Begitulah red wine. Dari sekadar pelengkap upacara ritual di Eropa, lalu menjadi minuman berkelas dalam jamuan istimewa, kini juga digeluti para ahli medis. Bahkan, red wine ternyata tak hanya berkhasiat diminum dalam takaran tertentu, tapi juga digunakan sebagai bahan luluran. Dalam tradisi kuno bangsa Prancis, red wine kerap digunakan sebagai penghangat tubuh dengan cara mengoleskannya ke sekujur tubuh sebagaimana penggunaan boreh di Bali.
Di Indonesia, luluran dengan red wine bisa dijumpai Hotel Intercontinental MidPlaza Jakarta, tepatnya di Wellness Centre & Spa. Dua jenis layanan perawatan mereka menggunakan wine, yaitu Red Wine Wrap dan Prince or Princess. "Kami menggunakan red wine sebagai bagian dari terapi kami," kata Susmi, seorang terapis di Wellness Center & Spa. Pada terapi Red Wine Wrap, tubuh Anda akan dipijat dengan berbagai macam pijatan seperti seperti pijat tradisional, shiatsu, acupressure, dan pijat ala Thai. Pijatan itu untuk melenturkan otot-otot yang kaku. Selanjutnya, tubuh Anda diolesi Lavender Rose Scrub untuk membuka pori-pori kulit sehingga kotoran dan racun keluar dari tubuh. Setelah itu, tubuh diolesi bubuk masker yang dicampur red wine. Tahap berikutnya, tubuh Anda akan dibungkus dengan heating blanket atau kasur panas. Setelah dua puluh menit, Anda dipersilakan mandi. Khasiatnya? Silakan coba. Tapi, asal tahu saja, tarifnya Rp 400 ribu belum termasuk pajak.
Menurut Susmi, khasiat terapi yang diperkenalkan sejak Agustus 2004 ini adalah mengencangkan, melembutkan, menyegarkan, dan menghaluskan kulit. "Jangan khawatir, nggak ada efek sampingnya, kok," ujar Susmi. Wine, khususnya red wine, bukan lagi sekadar simbol minuman berkelas yang hanya bisa dinikmati kalangan tertentu. Lebih dari itu, secara medis, red wine terbukti penuh khasiat. Tentu, asal tahu cara memperlakukannya


0 comments:

Post a Comment